Tahun Depan, Pemerintah Bangun Intake untuk Pelabuhan Internasional Kijing di Kalbar

Estimated read time 2 min read

Rencana Pembangunan Intake untuk Pelabuhan Internasional Kijing

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun intake untuk mendukung kebutuhan air minum di Pelabuhan Internasional Kijing yang terletak di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Rencana pembangunan intake ini dijadwalkan akan di laksanakan pada tahun 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di wilayah tersebut, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat konektivitas antarwilayah.

Pembangunan intake ini akan di laksanakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR. Johannes Wahju Kusumosusanto, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya, menjelaskan bahwa intake tersebut akan memiliki kapasitas 100 liter per detik. Kapasitas ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air minum di pelabuhan dan daerah sekitarnya, yang di perkirakan akan meningkat seiring dengan perkembangan pelabuhan sebagai salah satu pusat perdagangan internasional di Kalimantan Barat.

Proyek pembangunan intake ini di anggarkan sebesar Rp 89,63 miliar. Anggaran tersebut mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga pengawasan kualitas. Dalam pelaksanaannya, proyek ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan instansi teknis lainnya, untuk memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan dan dapat di selesaikan tepat waktu.

Program Kebutuhan Air Minum Tahun 2025

Sebagai bagian integral dari rencana pembangunan intake untuk Pelabuhan Internasional Kijing, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merumuskan program kebutuhan air minum tahun 2025 melalui instalasi perpipaan air minum (IPA). Program ini di rancang untuk memastikan bahwa kebutuhan air minum di pelabuhan dan wilayah sekitarnya dapat terpenuhi secara memadai, mendukung operasional pelabuhan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Kalimantan I, Johannes Wahju Kusumosusanto, mengungkapkan bahwa program ini merupakan langkah strategis yang penting. Dengan adanya instalasi perpipaan air minum yang efisien dan andal, pelabuhan internasional Kijing di harapkan dapat beroperasi dengan lancar, yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas ekonomi di Kalimantan Barat. Pelabuhan ini di harapkan menjadi pusat perdagangan yang signifikan, sehingga memiliki pasokan air yang stabil dan berkualitas adalah suatu keharusan.

Selain mendukung operasional pelabuhan, program ini juga di harapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Akses terhadap air bersih yang lebih baik akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk.

You May Also Like

More From Author