Strategi Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Harga Cabai

Estimated read time 3 min read

Pentingnya Stabilitas Harga Cabai

Stabilitas harga cabai merupakan salah satu aspek krusial bagi perekonomian dan sosial masyarakat Indonesia. Sebagai komoditas yang tidak hanya populer dalam kuliner sehari-hari, cabai memiliki peranan vital dalam laju inflasi dan kestabilan ekonomi petani serta pedagang. Ketika harga cabai mengalami fluktuasi, berbagai pihak merasakan dampaknya secara langsung. Petani sering menjadi pihak yang paling rentan dengan harga yang tidak menentu; saat harga naik, mereka mungkin mendapatkan keuntungan yang besar, namun ketika harga jatuh, kerugian besar bisa menjadi beban yang menghancurkan.

Begitu pula dengan pedagang yang harus menyesuaikan harga jual sesuai dengan pergerakan harga di pasar. Fluktuasi harga cabai yang ekstrem dapat mempengaruhi rantai pasok, mengakibatkan ketidakpastian dalam pendapatan. Pedagang yang memasok dari petani dan menjual ke konsumen menghadapi risiko kerugian jika tak mampu menyeimbangkan harga beli dan jual. Di sisi lain, konsumen turut terimbas dengan harga yang tinggi yang pada gilirannya menurunkan daya beli mereka, mempengaruhi kesejahteraan keluarga yang mengandalkan cabai sebagai bahan pokok dalam masakan sehari-hari.

Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan aksi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Cabai dalam rangka pengendalian inflasi komponen bergejolak (volatile food). Dalam aksi yang berlangsung mulai 22 Juli 2024 hingga 16 Agustus 2024 ini, pemerintah bekerja sama dengan para petani Champion cabai binaan Kementan memasok sekitar 200 kilogram (kg) cabai rawit merah (CRM) dan 200 kilogram cabai merah keriting (CMK) per hari untuk dijual sesuai harga petani.

Tantangan dalam Menjaga Stabilitas Harga Cabai

Menjaga stabilitas harga cabai merupakan tantangan yang kompleks bagi pemerintah. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Cuaca ekstrem seperti hujan deras atau kemarau panjang dapat merusak tanaman cabai, sehingga mengakibatkan fluktuasi produksi. Saat musim hujan, tanaman cabai menjadi sangat rentan terhadap penyakit seperti layu bakteri dan antraknosa, yang dapat menghancurkan panen dalam waktu singkat. Sebaliknya, saat musim kemarau, tanaman cabai menghadapi stres air yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, bahkan sampai mengurangi hasil panen secara signifikan.

Gerai penjualan cabai dibuka di belakang kantor Ditjen Hortikultura Kementan dan tiga kelurahan di Jakarta yan berlangsung pada pukul 08.00-14.00 WIB dengan dengan total volume penjualan mencapai 400 kg/hari. Sementara dukungan yang diberikan Bapanas berupa bantuan transportasi Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) Cabai dari sentra produksi petani Champion di berbagai daerah ke wilayah Jakarta untuk menekan biaya distribusi sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo guna mengoptimalkan pemanfaatan anggaran bagi upaya pengendalian inflasi.

Strategi jangka panjang memang kita harus mau berinvestasi, salah satunya dengan membangun screen house cabai sehingga produksi dan harganya bisa terus merata di daerah sepanjang tahun. Diketahui dari data Panel Harga Pangan Bapanas per 31 Juli 2024 harga rata-rata nasional cabai rawit merah di tingkat konsumen sebesar Rp 71.232/kg. Angka naik 24,97 resensi dari HAP cabai. Sementara di tingkat produsen cabai rawit merah dibanderol Rp 49.110/kg.

You May Also Like

More From Author